SEKOLAH Dasar Islam Terpadu (SDIT) Madani Bengkulu Selatan mewisuda 12 hafidz dan hafidzah cilik, di lapangan olahraga sekolah, Rabu pagi, 27 September 2023.
Meski baru menghafal Al-Qur’an juz 29 dan 30, kemampuan hafalan murid-murid berusia <10 tahun ini diacungi jempol para tokoh dan segenap orang tua murid yang hadir.
Selain itu, kesuksesan pihak sekolah beralamat di Muara Pinang, Desa Muara Payang, Kecamatan Seginim tersebut mengasah kemampuan peserta didik juga diapresiasi.
“Ini luar biasa. Mereka ini masih anak-anak pula, bikin kita takjub,” kata tokoh masyarakat asal Muara Pinang, H Budiman Ismaun dalam sambutannya.
Reaksi senada disampaikan Mantan Bupati Bengkulu Selatan, H Dirwan Mahmud sembari berpesan prestasi yang telah dicapai hendaknya terus ditingkatkan.
“Seingat saya, peletakan batu pertama sekolah ini dulu saya hadir. Sekarang baru tiga tahun buka kegiatan belajar-mengajar, tapi perkembangannya pesat sekali,” sanjungnya.
Dalam kesempatan sama, Ketua Yayasan Bengkulu Madani (YBM) yang menaungi SDIT Madani, Marhen Harjono mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah andil merintis dan mengembangkan sekolah berbasis religi tersebut.
Dia berkisah, sosok Budiman Ismaun, Dirwan Mahmud dan sederat tokoh lainnya berada di balik pencapaian SDIT Madani yang kini telah membuka jenjang pendidikan SMPIT International School di lokasi sama.
Budiman Ismaun tercatat sebagai orang pertama mewakafkan tanah untuk gedung sekolah yang masih sangat sederhana hingga saat ini.
Sementara Dirwan Mahmud kala ini adalah sosok kepala daerah yang memimpin peletakan batu pertama gedung-gedung tersebut.
“Alhamdullillah, sekarang peserta didik sudah melampaui 200 anak dan sudah butuh gedung-gedung baru,” tuturnya.
Persoalan daya tampung, kata Marhen, saat ini sedang menjadi salah satu fokus perhatian pihaknya, mengingat saat penerimaan murid baru tahun ajaran 2023/2024 tidak sedikit calon peserta didik terpaksa balik kanan karena kuota kelas sudah penuh.
Besarnya animo masyarakat Kecamatan Seginim, Air Nipis, Manna dan sekitarnya menentukan pilihan pendidikan anak-anak mereka ke SDIT Madani, diakui Marhen tidak terlepas motivasi para tokoh penggerak dan masyarakat sekitar sekolah, di samping secara internal terus menjaga kualitas pendidikan.
“Tahun ini, penerimaan siswa SMP terpaksa kita batasi hanya 30 orang. Tahun depan mudah-mudahan bisa ditambah, kalau gedungnya siap,” paparnya.
Informasi terkini, YBM sedang mengumpulkan hasil lelang 1000 unit tanah wakaf untuk dibangun gedung baru di belakang sekolah tersebut. [cen]
—
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV
