KOORDINATOR Upeti keamanan alias tambang timah ilegal di kawasan Hutan Lindung (HL) Pantai Mungkus dan puluhan penambang untuk sementara boleh bernapas lega.
Mereka lolos dari jeratan hukum, karena kedatangan petugas Kesatuan Pengelola Hutan Lindung (KPHL) ke lokasi tersebut bukan untuk menindak.
Melainkan hanya untuk pasang plang peringatan yang diklaim sebagai langkah persuasif terakhir sebelum menindak tegas perusak kawasan HLP tersebut.
Plang peringatan dipasang di pinggir lubang galian tambang, dipimpin langsung Kasi Perlindungan KPHL Jebu Bembang Antan, Mulyadi, Rabu (5/10) pagi.
Mulyadi mengimbau para penambang segera menghentikan aktivitas penambangan di lokasi terlarang itu kalau tidak mau berurusan dengan hukum.
“Apabila masih ada aktivitas di lokasi tersebut itu, kami akan mengambil tindakan tegas,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu malam.
Sementara itu, pria berinisial JAHM diduga berperan sebagai koordinator upeti keamanan tambang timah ilegal di lokasi tersebut hingga kini belum bersedia dihubungi.
Sebelumnya diwartakan, tiap unit mesin tambang butuh biaya Rp3,5 juta agar bisa masuk ke HLP Mungkus yang terletak di Desa Teluk Limau, Parittiga, Bangka Barat.
Pungutan itu diduga ditentukan dan dilakukan JAHM, warga Teluk Limau selaku koordinator keamanan. Beberapa nama oknum lainnya dalam jaringan ini mulai terungkap.[bn/iq]
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV
