BUPATI Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi didesak segera kandangkan alat berat yang masih berkeliaran di wilayah Kecamatan Ulu Manna dan sekitarnya.
Desakan itu menyusul instruksi Gusnan kepada seluruh lurah dan kepala desa untuk melakukan penertiban hewan ternak di wilayah masing-masing.
Selain mendesak alat berat ditarik dari lahan-lahan perkebunan sawit yang tengah bermasalah di Kecamatan Ulu Manna dan sekitarnya, desakan juga dialamatkan pada penegak Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Desa (Perdes) terkait hewan ternak yang wajib diberlakukan tanpa tebang pilih.
“Kami siap saja, tapi tolong sapi, kerbau, kambing dan anjing yang berkeliaran di sekitar kantor bupati itu ditertibkan dulu. Jangan sekadar menertibkan di dusun, sementara di kota itu masih banyak berkeliaran,” ujar seorang tokoh masyarakat Seginim, Selasa (29/3) malam.
Informasi terhimpun KompolmasTV, instruksi Gusnan melalui pesan audio tiba-tiba tersebar luas melalui grup-grup whatsApp komunitas pewarta pada Selasa malam.
Dampak sosial, ekonomi, bahkan kesehatan akibat ternak dilepasliarkan sudah bertahun-tahun dicarikan solusi sedemikian rupa.
Upaya pembinaan setengah hati oleh pemangku kebijakan, diduga turut berkontribusi atas ketidakberdayaan Perda hingga Perdes menuntun masyarakat beternak secara intensif.
Sehingga, instruksi mendadak Gusnan yang cenderung represif tersebut dinilai mengandung maksud tertentu di luar konteks alias diduga sebagai pengalihan isu penting terbaru.
“Patut dicurigai. Persoalan hewan ternak sudah lumayan lama tak diusik, sekarang muncul lagi. Ada baiknya rekan-rekan media juga bisa cermati situasi lainnya yang sedang berkembang,” singgung seorang politisi lokal, Rabu (30/3) siang.
Hingga berita ini diturunkan, meminta penjelasan Bupati Gusnan Mulyadi dan pihak-pihak berkompeten lainnya terkait penertiban ternak dan alat berat tengah diupayakan.
