Berdalih Covid-19, Insentif Kader Posyandu Tak Dibayar?

Tiga dari 15 kader posyandi di Kampung Binakarya Jaya yang mengeluhkan insentif mereka tidak dibayar
Tiga dari 15 kader posyandi di Kampung Binakarya Jaya yang mengeluhkan insentif mereka tidak dibayar.
Indonesia Memilih

LAMPUNG TENGAH | KompolmasTVSebanyak 15 kader Posyandu di Kampung Binakarya Jaya, mengeluhkan insentif mereka hampir dua tahun tidak dibayar tanpa sebab jelas.

Informasi terhimpun KompolmasTV, insentif sebesar Rp50 ribu per bulan tersebut terakhir mereka terima pada triwulan pertama tahun 2020.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Tiga kader Posyandu, Mila (35), Tina (43) dan Neng (42) saat dikonfirmasi ulang mengatakan, tak diterimanya insentif tersebut diduga terpakai untuk dana pencegahan pandemi Covid-19.

“Kami sama sekali tidak tahu entah mengapa insensif itu bisa begini. Ini tidak jelas, Apa dipinjam atau dibuat biayai hal lain,” ungkap mereka, Rabu (22/9).

Padahal, menurut mereka, kalau alasan pemerintah kampung —terletak di Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah— itu adalah refocusing anggaran pencegahan Covid-19, jelas tidak logis.

Sebab, dana desa (DD) yang dikelola pemerintah desa atau kampung se-Indonesia —termasuk di masa pandemi— sudah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) secara proporsional,

tanpa mengorbankan kegiatan kampung lainnya yang dipandang krusial, seperti kesehatan, pendidikan dan kegiatan fisik berbasis padat karya tunai (PKT).

Terpisah, bidan Kampung Binakarya Jaya, Dini Aminarti membenarkan ikhwal tidak dibayarnya insentif para kader posyandu sejak triwulan kedua tahun 2020 hingga kini.

Kampung Binakarya Jaya memiliki tiga posyandu, masing-masing terdapat lima kader.

Dini mengaku, pihaknya memang pernah mendengar ibu-ibu kader posyandu berencana meminta kejelasan dari pemerintah kampung secara terbuka. Namun belum jelas kapan dilaksanakan.

Pantauan KompolmasTV di lapangan, serangkaian temuan kejanggalan penggunaan keuangan di lingkungan Pemerintah Kampung Bunakarya Jaya tengah jadi sorotan akhir-akhir ini.

Dua hari sebelumnya, dua aparatur kampung yang dipecat sepihak oleh kepala kampung juga menagih keadilan melalui camat setempat.

Baca Juga: Rafting Vaganza, Wisata Arung Jeram Batu Balai yang Kian Digandrungi Wisatawan 

Kini muncul lagi persoalan keuangan yang diduga ditilep oknum tertentu dengan dalih refocussing anggaran Covid-19.

Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan kepala kampung setempat dan pihak-pihak berkompeten lainnya belum memberikan klarifikasi. Upaya mengonfirmasi tengah diupayakan.[iq]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *