Miftahul Jannah atau kunci surga baru bisa diperoleh seorang hamba Allah setelah mengamalkan unsur Iman, Islam dan Ihsan yang mewakili ibadah-ibadah lainnya selama hidup di dunia.
Oleh: Hj Dewi Sartika SE*
SEBAGAI Tempat terbaik di alam baka, surga adalah dambaan semua orang, tidak terkecuali para pendosa dan bahkan pendusta agama.
Sayangnya, surga memiliki pintu-pintu khusus yang hanya bisa dibuka dan dilalui oleh orang yang memiliki kunci-kuncinya.
Beberapa dalil naqli dan sejumlah matan hadits menyebutkan, terdapat tiga kunci utama membuka pintu surga, meliputi aqidah (iman), syariat (Islam) dan akhlak (ihsan).
Ketiga kunci surga dimaksud adalah :
1. AQIDAH – Bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah
Rasulullah SAW bersabda :
مِفْتَاحُ اْلجَنَّةِ شَهَادَةٌ أَنْ لَا إِلهَ إلَّا الله
“Kunci surga adalah bersaksi tiada tuhan selain Allah,” HR Ahmad.
Dr Muhammad Taqiyuddin al-Hilali as-Subki dalam kitabnya berjudul “Hukmu Tarikis Shalati ‘Amadan Hatta Yakhruja Waktuha” (1982:15) menjelaskan, bersyahadat bahwa tiada tuhan selain Allah menjadi dasar pertama apakah seseorang akan dapat masuk surga atau tidak.
Tanpa amal batiniah yang disebut tauhid ini, semua amal kebaikan manusia tidak ada artinya untuk keselamatan di akhirat.
Seorang hamba tidak akan masuk surga karena surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bersaksi dengan sepenuh keyakinan bahwa Allah adalah tuhan satu-satunya.
Dalam kitab tersebut, Muhammad Taqiyuddin menyimpulkan iman tauhid merupakan fondasi dari semua amal ibadah manusia.
Begitu penting kesaksian tersebut, setiap muslim dianjurkan memperbanyak dzikir. Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنْ لَا إِلهَ إلَّا الله دَخَلَ اْلجَنَّةَ
“Barang siapa mati sedang ia percaya tiada tuhan selain Allah, maka masuklah ia ke dalam surga,” HR Muslim.
2. SYARI’AT – Menegakkan Shalat
Dari Jabir bin Abdillah RA, Rasulullah SAW bersabda :
مِفْتَاحُ اْلجَنَّةِ اَلصّلَاةُ
“Kunci surga adalah menegakkan shalat.”
Shalat adalah kunci utama kedua setelah syahadat, merupakan amal lahiriah dan wujud iman seorang hamba kepada Allah SWT.
Dalam hadits lainnya Rasulullah SAW menegaskan urgensi shalat bagi keselamatan ummatnya hari akhir :
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ عَلَيْهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ اَلصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ سَائِرُ عَمَلِهِ وَإنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
“Amal pertama kali seorang hamba akan dihisab di hari Kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya. Dan jika shalatnya buruk, rusaklah semua amalnya,” HR at-Thabrani.
Muhammad Taqiyuddin al-Hilali as-Subki dalam kitabnya menjelaskan hubungan shalat dengan syahadat sebagai berikut :
وَالصَّلَاةُ وَبَقِيَّةُ اْلاَرْكَانِ اَسْنَانُهُ الَّتِيْ لاَ يَحْصُلُ اْلفَتْحُ اِلَّا بِهَا
“Shalat dan masing-masing rukunnya merupakan gigi-gigi kunci yang memungkinkan terbukanya (pintu surga).”
3. AKHLAK – Mencintai Fakir Miskin
Mencintai fakir miskin mewakili ibadah sosial (akhlak) yang menjadi kunci surga.
Orang-orang yang tidak peduli terhadaap anak yatim dan fakir miskin, dalam Surah Al-Ma’un ayat 1-3 disebut sebagai para pendusta agama.
رَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (١) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (٢) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.”
Dengan demikian, bermodal keshalehan personal saja tidaklah cukup bagi seorang hamba Allah untuk masuk surga.
Tapi juga harus memiliki keshalehan sosial seperti berzakat dan sedekah kepada anak yatim dan fakir miskin.
Demikian kajian kita kali ini, selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1444 Hijriyah.
Semoga kita masih diberi peluang untuk berbenah dan melengkapi diri dengan tiga kunci surga tersebut. Aamiin yaa robbal ‘alamiin.***
*) Penulis adalah aktivis perempuan asal Bengkulu Selatan—
**) Referensi : [email protected]
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV
