Sebut KPK Lebih Busuk, Eks Napi Korupsi Bongkar Intrik Kolega

Bebas dari Penjara, Dirwan Akan Laporkan Dugaan Rekayasa Kasusnya ke Dewas KPK
“Bahwa KPK yang selama ini diagung-agungkan, buat saya tidak agung. Busuk itu, lebih busuk. KPK yang selama ini saya hormat, nyatanya tidak bisa dihormati. Tidak terhormat buat saya.”

♦♦♦

DEMIKIAN Dilontarkan eks narapidana (napi) kasus korupsi asal Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu, H Dirwan Mahmud SH.

Bacaan Lainnya

Mantan Bupati Bengkulu Selatan yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Mei 2018 itu hingga kini masih bersikukuh dirinya tidak bersalah dalam kasus suap proyek infrastruktur yang menjeratnya.

Pasca bebas murni kelak, Dirwan bertekad menyampaikan sesuatu kepada Dewan Pengawas (Dewas) KPK dan sejumlah lembaga negara.

“Saya akan melakukan komunikasi dengan Dewas KPK sebentar lagi, dengan Kapolri, DPR RI,” ujarnya dalam sebuah video di kanal youtube Apdian Utama, dilihat KompolmasTV pada Kamis (14/7) pagi.

Dalam wawancara ekslusif dengan pemilik kanal tersebut, selain menjelaskan argumentasi dirinya tidak bersalah, Dirwan juga menyentil dugaan intrik dua kolega.

Tidak tanggung-tanggung, dugaan intrik dan rekayasa kasus dimaksud dirangkum Dirwan dari fakta persidangan yang menghadirkan Suhadi sebagai saksi.

Kemudian, ditambah kejanggalan juga ia temukan dari pengamatan terhadap gerak-gerik oknum penyidik KPK saat Juhari alias Jukak berada dalam tahanan.

“Apakah mungkin seseorang yang tidak bersalah mengakui kesalahan? Pasti tidak jawabannya. Saya tidak tahu- menahu persoalan ini (kasus suap-red),” tegasnya.

Dirwan meyakini kasus yang telah membuatnya tersungkur dari singgasana kepala daerah adalah rekayasa pihak tertentu dengan tujuan tertentu pula.

Meski tidak secara eksplisit mengakui langkah ke Dewas KPK sebagai serangan balik, banyak kalangan menilai pernyataan politisi Partai Perindo itu bukan kaleng-kaleng.

Tidak sedikit pula kaum elit menganggap statemen Dirwan dalam video dimaksud hanya gertak sambal, ocehan kalah perang dan seterusnya.

Kendati demikian, realita terpantau di lapangn beberapa petinggi Gedung Putih, sebutan populis untuk sekretariat daerah setempat, mulai kasak-kusuk tak lazim sejak dua hari terakhir.

Sementara Jukak sendiri terlihat tunggang-langgang menghindari terseret kembali dalam kancah pertempuran berikutnya.

Hingga berita ini diturunkan, redaksi belum melihat gerakan konkret Dirwan Mahmud melangkah ke Dewas KPK. Sementara pihak-pihak berkompeten lainnya masih dalam upaya dikonfirmasi.[cen]

Pos terkait