Anak Buruh Tani Sukses Raih Gelar Doktor di Usia Muda, Andestend: Jangan Lama Mikir, Perbanyak Bertindak dan Yakin

Andestend bersama istri, usai mengikuti ujian promosi doktor di Lt 5 Gedung Bung Hatta, UNJ
Dr Andestend MPd bersama istri, usai mengikuti ujian promosi doktor di Lt 5 Gedung Bung Hatta, UNJ.

APAPUN yang dapat kamu pikirkan dan yakini oleh pikiran manusia, itu dapat dicapai.

Demikian diutarakan Dr Andestend MPd menyitir kalimat Napoleon Bonaparte, menyoal kiat sukses dirinya merampungkan jenjang pendidikan programa doktoral (Strata 3) di usia muda.

Bacaan Lainnya

Anak buruh tani kelahiran 7 Juli 32 tahun silam ini baru saja menuntaskan ujian promosi doktor di Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jum’at (14/7/2023) sore.

Dank Andes, sapaan karibnya, merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Suprateman dan Rasmawati.

Dalam wawancara ekslusif dengan Badan Survei, Sertifikasi dan Penghargaan (Bansurga) DPP IMO-Indonesia, Andes menceritakan mozaik kisah perjuangannya menggapai impian.

Dia juga menekankan pentingnya menjadikan nasehat orang tua sebagai azimat keberuntungan.

“Setiap pekerjaan saya selalu ingat pesan orang tua, yaitu tiga kata; pandailah membagi waktu, pandailah membagi kerja, dan pandailah membagi hasil,” ungkapnya di Jakarta, Jum’at (14/7) malam.

Kata-kata ini, lanjut Andes, selalu ia terapkan dalam menjalani hidup sehingga pencapaian hari ini terwujud.

Selama menempuh pendidikan, alumni SDN 41 Bengkulu Selatan ini tidak pernah mendapatkan beasiswa dari pihak mana pun.

“Bukan tidak mengurus dan bukan juga karena mampu, tetapi mengajukan beasiswa tak pernah lolos, baik nasional atau daerah,” kenangnya.

Pernah pula mengajukan proposal bantuan kepada Gubernur Bengkulu dan Bupati Bengkulu Selatan, tapi hingga kini belum ada jawaban.

Kendati demikian, honorer di salah satu yayasan dengan penghasilan tidak seberapa ini mengaku tetap selalu bersyukur.

Kemudian, jika dilihat dari latar belakangnya yang bukan dari keluarga berada, orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh tani dan penyadap aren, apakah mungkin Andes mampu menyelesaikan studi S3-nya?

“Fakta membuktikan bahwa saya mampu menyelesaikannya, dengan cara banyak bertindak dan tidak lama mikir, karena mikir tanpa bertindak akan menambah masalah,” ujarnya.

Andes memandang, tidak sedikit orang ingin sekolah tapi mikirnya sampai kemana-mana, seperti takut tidak mampu bayar uang kuliah, tidak sanggup belajar, keluarga, anak, biaya hidup, tugas kuliah, kontrakan, dan seterusnya.

Pemikiran seperti ini harus dihilangkan karena dapat dilalui dengan bekerja dan berdoa, dan alumni SMPN 7 Bengkulu Selatan ini sudah membuktikannya.

Bukan sekadar sekolah dan kuliah, anak kampung berekonomi pas-pasan ini ternyata punya segepok prestasi yang patut dijadikan motivasi para pelajar di Tanah Air.

Di antaranya adalah publish 1 Jurnal Internasional Scopus Q3, 6 jurnal Sinta Nasional, 1 book chapter, 1 prosiding internasional, 1 buku pembelajaran menulis akademik berbasis literasi digital, 1 Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan 2 kali menjadi presenter seminar internasional.

“Peneyelesaian studi S3 adalah bagian pengabdian saya terhadap dunia pendidikan di Indonesia,” tuturnya.

Kepada khalayak, terutama untuk para remaja dan pemuda di kampung halamannya, Andes berpesan investasi terbaik adalah pendidikan karena pendidikan membuat diri berilmu.

“Dengan ilmu membuat dirimu berpengetahuan. Dengan pengetahuan membuat dirimu selamat dunia dan akhirat,” punkasnya.

Data terhimpun, Dr Andestend MPd lahir di Desa Maras, Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.

Sebelum menamatkan studi Strata 3 di UNJ, dia mengawali pendidikan di SDN 41 Bengkulu Selatan.

Dilanjutkan di SMPN 7 Bengkulu Selatan, kemudian di SMAN 7 Bengkulu Selatan.

Pendidikan S1 ia tempuh di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, tahun 2010-2014.

Berikutnya, jenjang magister dia jalani di Universitas Bengkulu pada jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, tahun 2014-2016.

Dua tahun menyandang gelar Magister Pendidikan (MPd), Andes melanjutkan studi S3 di UNJ.

Terkini, jiwa enterpreneur Andes turut mendorong Sang Ayah menyulap bendungan di Desa Babatan Ilir Kecamatan Seginim menjadi Taman Agrowisata Puding Sebaris. [im/rph]

 

 

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Pos terkait