Pembalap Liar Ketar-ketir, Jalan Jenderal Sudirman Dijaga Ketat

Pebalap liar ketar-ketir, Jalan Jenderal Sudirman dijaga ketat
Pembalap liar ketar-ketir, Jalan Jenderal Sudirman dijaga ketat.

PARA Pembalap liar akhirnya ketar-ketir setelah jalan protokol di jantung Kota Manna, Bengkulu Selatan, yang biasa dijadikan ajang balapan dijaga ketat aparat gabungan.

Kapolres Bengkulu Selatan Polda Bengkulu, AKBP Juda Trisno Tampubolon SH SIK MH melalui Kasat Lantas, AKP BAS Sinaga SSos membenarkan langkah antisipasi balap liar tersebut.

Bacaan Lainnya

Dijelaskan, giat dalam rangkaian Operasi Ketupat Nala 2023 itu selain bertujuan mengantisipasi balap liar, juga untuk cegah tindak Curanmor, Curat dan Curas (3C).

“Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga masyarakat di Kabupaten Bengkulu Selatan, khususnya di seputar Kota Manna,” terangnya, Minggu (30/4/2023) pagi.

BAS menilai, balap liar di daerah itu telah menjadi atensi khusus pihak kepolisian karena sudah sangat meresahkan masyarakat.

Sebab itu, polisi khususnya Satuan Lalu Lintas merangkul pihak-pihak berkompeten untuk turut mencegah tradisi sesat tersebut, seperti TNI, Satpol PP dan Dinas Perhubungan.

Dia memberi contoh, segenap petugas piket gabungan pada Pos Pelayanan (Pos Yan) Lebaran di depan gedung DPRD telah melaksanakan pengamanan secara stasioner dan mobile di sepanjang jalan protokol Jenderal Sudirman, tadi malam.

BAS memaparkan, malam itu Padal Pos Yan DPRD Ipda Yohanes memimpin langsung tim gabungan TNI, Polri, Satpol PP dan unsur lainnya menggelar operasi.

Sebelum bergerak menjadi dua tim, seluruh petugas diingatkan pentingnya menjalankan tugas secara humanis namun tetap tegas menindak pelanggaran yang membahayakan keselamatan orang lain.

“Tim stasioner disiagakan di sekitar Jalan Jenderal Sudirman yang biasa terjadi ajang balap liar, personil  Sat Lantas bersama Sat Samapta berpatroli menggunakan kendaraan dinas kepolisian,” urainya.

 

Menjinakkan Balap Liar

Kasat Lantas Polres Bengkulu Selatan, AKP BAS Sinaga SSos dalam sebuah kesempatan melontarkan harapan soal penanganan humanis dan edukatif terhadap balap liar.

Pria yang pernah dua dekade lebih mengabdi di Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri ini menyebut upaya dimaksud dengan istilah “menjinakkan balap liar”.

BAS mengaku, ada dilema tersendiri ketika pihaknya terpaksa menindak tegas para pelaku di jalanan, mengingat usia pelaku umumnya masih belia.

“Mereka memamng masih butuh pembinaan, butuh penyaluran bakat dan hobi yang tepat. Mungkin ini sudah masuk ke ranah pemerintah daerah,” tuturnya saat ditemui Kompolmas.tv di kantornya, Rabu (1/3) lalu.

Karena itu, BAS berharap pemerintah daerah melalui OPD berkompeten bisa menggagas upaya pencegahan lebih dini, misalnya dengan memanfaatkan keberadaan Sirkuit Padang Panjang sebagai modal awal pembinaan.

“Saya pikir, ini bisa berupa sekolah balap yang akan melahirkan pembalap-pembalap tangguh dan dapat membawa nama daerah di kancah nasional dan dunia,” imbuhnya.

Lebih jauh dia memandang, kalau dugaan motif judi dalam pusaran balap liar saat ini memang ada, itupun lebih memungkinkan dieliminir melalui pembinaan di sirkuit.

“Tentunya, Sat Lantas takkan berpangku tangan kalau stakeholder di daerah ini mengambil langkah ke arah itu (menjinakkan balap liar-red). Kita akan ambil bagian sesuai Tupoksi Sat Lantas,” pungkasnya.[cen]

 

 

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Pos terkait