Istana Gempar! Mafia Tanah Jual Tanah Wakaf

Istana gempar, mafia tanah jual tanah wakaf
Istana gempar, mafia tanah jual tanah wakaf di lokasi ini.

SEORANG Mafia tanah berkedok kepala desa di Kecamatan Sandai, Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) diduga jual tanah wakaf.

Dugaan tindak kejahatan agraria ini sontak membuat warga Istana, nama desa tempat kejadian perkara (TKP) dimaksud gempar.

Bacaan Lainnya

“Benar, kepala desa kami kabarnya (belum bisa dipastikan-red) jual tanah wakaf,” ungkap seorang warga Desa Istana, Budi, kepada wartawan, Minggu (7/4/24) pagi.

Sebelumnya, upaya memperoleh klarifikasi dari oknum kepala desa tersebut berujung kegagalan.

Disambangi wartawan di kantornya, Kepala Desa Istana memilih bungkam kemudian ngacir terbirit-birit hingga terkentut-kentut meninggalkan kantor desa.

Aksi tutup mulut juga dilakukan segenap perangkat desa dan staf di kantor tersebut.

Malam hari usai kejadian di kantor desa, upaya menggali informasi menyasar kalangan grassroot dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam sebuah diskusi di warung kopi, beberapa warga mengungkap fakta-fakta seputar dugaan penjaulan tanah wakaf oleh kepala desa mereka.

Tidak sampai di situ, seorang tokoh masyarakat juga mengungkap soal program bantuan ternak kambing yang tidak transparan, bahkan kepada dirinya yang merupakan aparatur Desa Istana.

Dia mengaku tidak pernah dilibatkan dalam program apapun yang mengandung anggaran.

“Padahal jelas itu mengunakan dana desa. Banyak anggota kelompok penerima bantuan mengundurkan diri, ternaknya juga banyak yang mati, tersisa beberapa ekor saja,” sesalnya.

Dalam kesempatan ini, seorang mantan staf pemerintah desa mengungkap bahwa Kepala Desa Istana terkesan kebal hukum karena dibeking seorang oknum wartawan.

“Sering kali dia (kepala desa-red) mengatakan dirinya ada yang beking, yaitu oknum wartawan yang disegani wartawan lain karena dekat dengan banyak aparat,” bebernya.

Hingga menjelang berita ini dipublikasikan, Kompolmas Kalbar masih berupaya mencari identitas oknum wartawan super hebat tersebut untuk dikonfirmasi.

Upaya meminta klarifikasi para oknum aparat penegak hukum dimaksud dan pihak-pihak berkompeten lainnya juga tengah dilakukan. [kk/jn]

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Pos terkait