Energi Baru, Ekowisata Serunting Dikeroyok 21 Desa Wisata

Rapat kerja Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Seginim, di Kantor Desa Banding Agung
Rapat kerja Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Seginim, di Kantor Desa Banding Agung, Jum'at (8/10) sore.

BENGKULU SELATAN | KompolmasTV — Setelah lebih setahun berproses, program Ekowisata Serunting di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, mendulang energi baru.

Sebanyak 21 desa se-Kecamatan Seginim sepakat mendukung penuh suksesi program desa wisata yang dimotori Dayung Serunting-Kompolmas dan beberapa organisasi pemerhati lingkungan hidup tersebut.

Bacaan Lainnya

Dukungan luar biasa itu disepakati melalui rapat kerja Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Seginim, di Kantor Desa Banding Agung, Jum’at (8/10) sore.

“Ini sejalan dengan program desa digital dan desa wisata (Dedi Dewi-red) di desa saya. Kita bisa saling dukung,” ucap Kepala Desa Sindang Bulan, Tupli Hayadi.

Kepala Desa Durian Seginim, Mirzan Parozi berpandangan sama. Dia berharap Ekowisata Serunting yang meluas hingga dua kecamatan —Seginim dan Air Nipis— berdampak besar bagi pemanfaatan potensi wisata di desanya.

Di antaranya adalah Taman Matai di pertigaan Sungai Air Nipis dan Sungai Bengkenang yang kini masih dalam fase rintisan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat.

“Nanti di kawasan inti (Danau Kawutan Serunting-red) tolong disiapkan juga tempat untuk keperluan promosi wisata dan UMKM dari masing-masing desa penyangga,” pintanya.

“Kami sudah membentuk Pokdarwis untuk memaksimalkan dukungan pemerintah desa kepada program ini, akan ambil peran di kawasan inti maupun di desa masing-masing,” sahut Kepala Desa Babatan Ulu, Samsahadi.

Kepala Desa Babatan Ilir, Suprateman dan Kepala Desa Kota Agung, M Refki menanggapi senada.

Mereka menyadari keberadaan bendungan di perbatasan kedua desa menjadi salah satu akses utama menuju Danau Kawutan Serunting yang dititah sebagai kawasan inti ekowisata.

“Selain bersama-sama menata Ekowisata Serunting dari kawasan intinya, kami (Babatan Ilir dan Kota Agung-red) juga menyegerakan penataan bendungan sebagai destinasi wisata sungai sekaligus gapura menuju danau,” ucap Suprateman diamini Refki.

Kepala Desa Muara Danau, Yurman, mengaku kini desanya tak lagi tercambuk sendirian sebagai penyambut program ekowisata. Sudah ada tujuh desa tetangga menguatkan sejak beberapa bulan lalau.

Bahkan, kata dia, kini menjadi tiga kali lipat, seiring diluruskannya persepsi para kepala desa tentang arah program jangka menengah (25 tahun pertama) Ekowisata Serunting.

“Danau Kawutan Serunting di desa saya hanya sebagai kawasan inti penggerak. Dari situ, puluhan desa lainnya se-Kecamatan Seginim, bahkan berlanjut ke Kecamatan Air Nipis diharapkan terimbas dan memainkan peran,” tandasnya.

Kepala Desa Banding Agung, Saharudin, berterima kasih atas respon antusias para kepala desa. Dia berencana menyegerakan memantau progres persiapan grand opening Ekowisata Serunting oleh Bupati Gusnan Mulyadi dan Forkopimda setempat.

Ketua Apdesi Kecamatan seginim ini berharap, ke-21 desa di wilayah itu bahu-membahu menjadikan grand opening tersebut sebagai starting point membidik potensi wisata di desa masing-masing.

“Program Ekowisata Serunting ternyata berimbas sangat luas dan bisa memberi predikat baru kepada Kecamatan Seginim (selain lumbung pangan-red) yaitu sentra ekowisata dan agrowisata terpadu,” ungkapnya.

Pertemuan Ketua Apdesi Kecamatan Seginim dengan jajaran pengurus Dayung Serunting di sentra wisata kuliner Air Nelengau
Pertemuan Ketua Apdesi Kecamatan Seginim (kiri) dengan Pokdarwis dan jajaran pengurus Dayung Serunting di sentra wisata kuliner Air Nelengau.

Saharudin meminta, grand opening Ekowisata Serunting disikapi di desa masing-masing berupa penyiapan Pokdarwis dan dukungan anggaran mulai tahun 2022.

Empat hari sebelumnya, dalam rapat koordinasi dengan pengurus Dayung Serunting-Kompolmas di sentra wisata kuliner Air Nelengau, Saharudin meminta kesanggupan organisasi itu terus menjalankan peran pendampingan kepada Pokdarwis.

Baik dalam konteks suksesi program Ekowisata Serunting, maupun sebagai motivator Pokdarwis menggali potensi wisata di desa masing-masing.

ekowisata serunting

 

Pembagian Kawasan

Dimotori Dayung Serunting-Kompolmas dan Ikatan Media Online (IMO) DPW Bengkulu, Ekowisata Serunting dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu :

  • Kawasan Inti; di Danau Kawutan Serunting seluas 33 hektar, masuk dalam wilayah administratif Desa Muara Danau dan beberapa desa yang berbatasan darat.
  • Kawasan Utama; delapan desa yaitu Muara Danau, Padang Lebar, Darat Sawah, Darat Sawah Ulu, Kota Agung, Babatan Ilir, Babatan Ulu, dan Penandingan.
  • Kawasan Penyangga; 14 desa dan satu keluarahan di Kecamatan Seginim, ditambah beberapa desa di Kecamatan Air Nipis.

Dua organisasi tersebut mengaku masih akan membatasi spektrum sosialisasi hingga kawasan inti dan utama mencapai progres layak jual.[hu/syt]

Pos terkait